Buy Google Reviews

Most businesses buy Google reviews because they understand the effects of spoken word or language and they know a lot of spoken language. Who understands how to move business forward. When it comes…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Lebih Seram Dari Cerita Hantu

Menahan rindu. Sungguh lebih seram dari cerita hantu.

Tiap orang memang punya cara yang berbeda dalam melepaskan rindu. Di kasus kita, jarak menang telak. Waktu lebih berpihak pada mereka yang memiliki segudang alasan penting. Hingga waktu kita berdua terisi hal-hal yang seolah lebih besar daripada kebersamaan kita; pekerjaan dan tanggung jawab yang mengekor hingga akhirnya kita mengalah pada pilihan untuk menahan rindu.

Menahan untuk tidak bertemu dulu. Padahal aku butuh pelukanmu untuk sekedar melewati hari Senin.

Untuk tidak berkomunikasi denganmu dulu. Padahal aku rindu jokes garing yang sering kita lemparkan satu sama lain.

Untuk fokus menyelesaikan tanggung jawab yang tidak ada habisnya. Padahal mau sampai kapanpun akan selalu ada yang harus dituntaskan.

Kalau mengusir hantu cukup dengan membaca doa dengan khusyuk tanpa putus, namun tidak dengan rindu. Rasa takut melihat hantu akan lenyap seiring waktu, tapi rindu tidak. Makin lama perasaan itu makin menyiksa.

Curang betul rindu itu! Ia datang perlahan dalam senyap. Berbisik lewat angin di sekitar hingga membuat malam lebih dingin dari biasanya. Ia lebih buruk dari kafein, membuat detak jantung bertingkah abnormal tiap kali menunggumu menjawab teleponku. Kemudian meledaklah rasa cemas menjadi kecewa saat panggilanku beralih ke kotak suaramu.

Sisa hariku pun jadi biru. Semua orang berubah menjadi menyebalkan. Pekerjaan menjadi berkali-kali lipat lebih berat dari pada biasanya. Kemudian tepat di saat aku hampir melepaskan amarah hanya karena rekan kerjaku bernafas dan memonopoli oksigen di sekitarku, pesan singkat darimu muncul menenangkanku. Menghilangkan biru yang sedaritadi memelukku. Berganti dengan rasa geli yang perlahan menyapa, buat apa aku segusar tadi? Jelas masih jam kerja, sudah sewajarnya kamu sulit untuk diraih. Namun begitulah rindu, menelan logika bulat-bulat tanpa dikunyah.

Menghadapi rindu itu hampir mirip dengan menghadapi hantu. Jika ada ritual tertentu untuk mengusir hantu, begitu juga dengan rindu. Walau yang paling benar dari melepaskan rindu memang bertemu, namun dengan segala keterbatasan yang ada tiap orang memiliki ritual melepas rindu masing-masing.

Bagiku, melepaskan rindu padamu adalah dengan pergi ke restoran tempat makanan favoritmu disajikan. Akan kupesan satu porsi lengkap dengan es teh manis gula sedikit kemudian kumakan perlahan. Mengingat-ingat bagaimana wajah kelaparan dan bahagiamu ketika makan makanan favoritmu ini.

Sesekali kamu tersenyum ke arahku dan komentar, “Kenapa pesan itu, sih? Menu itu kan nggak enak kalau di sini.”

Aku tersedak mengingat adegan itu. Satu, karena kamu menyebalkan dan menghilangkan selera makan. Dua, kamu benar. Makanan favoritmu lebih enak dari menu yang kupesan dulu.

Siapa yang sangka, sih, jika menahan rindu itu lebih seram dari cerita hantu? Hantu datang menakuti di waktu tertentu, tapi rindu tidak. Ia ada di mana-mana. Ia ada kemana pun aku pergi. Sampai tiba waktunya bertemu denganmu. Hilanglah ia seiring kamu memeluk dan berbisik, “I miss you too.

***

Add a comment

Related posts:

The Longevity Profile

An overview of our future prevention first strategy to health care built around biomarker tracking and powered by advances in AI. With advancing information technology we have seen rapid improvements…

Android Beginner Guide

In this blog am gonna give an overview of how to start into android development with zero prior knowledge. Learning any one of the above programming languages is important to start a native android…

1st Step in Your Business Marketing

Introduce yourself to as many people as you can. People in your inner circle, people who work for you & people whom you want to work with. Everyone should have a clear idea about what you do and how…